+62-361-426450 [email protected]

Universitas Dhyana Pura (UNDHIRA) kembali menjadi tuan rumah kegiatan  berskala nasional, Kamis-Jumat (1-2 Maret). Sebanyak 15 Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Perguruan Tinggi Kristen dan Katolik dari seluruh Indonesia berkumpul selama 2 hari di Kampus Dhyana Pura dalam Forum Dekan ketiga. Forum Nasional ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Para Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Perguruan Tinggi Kristen dan Katolik dari seluruh Indonesia, setelah sebelumnya diadakan di UKSW Salatiga dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Forum ini mengangkat tema-tema diskusi terkait kesiapan dan sinergisitas antar perguruan tinggi menghadapi era disrupsi, memanfaatkan jejaring untuk mencapai skala ekonomi berasama, serta menjaga keunikan nilai-nilai classical dan universal yang selama ini menjadi kekuatan masing-masing. Isu-isu nasional mengenai Pengajaran, Penelitian, Publikasi, Pengabdian Masyarakat dan juga didiskusikan pada kegiatan tersebut. Para Pemimpin Fakultas Ekonomika dan Bisnis menyadari bahwa perubahan di bidang teknologi informasi dan digitalisasi dalam era disrupsi membawa pengaruh terhadap business model pengelolaan Perguruan Tinggi Kristen dan Katholik di Indonesia serta competitiveness Fakultas Ekonomika dan Bisnis, oleh karena itu perlu dilakukan diskusi, kolaborasi, serta sinergisitas dari Pengelola Fakultas Ekonomika dan Bisnis Perguruan Tinggi Kristen dan Katholik dalam mengimplementasikan kegiatan Pengajaran, Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat untuk mempertahankan karakter dan nilai-niai Kristiani di era milenial.

forum dekan1

Rektor Undhira Dr. Made Nyandra, M.Repro., FIAS dalam paparannya menyampaikan digitalisasi dan dinamika teknologi bukan saja melanda dunia tapi juga Indonesia. Dari 253 juta penduduk Indonesia, separuhnya adalah generasi milenial atau generasi yang akrab dengan internet. Digitalisasi telah menjamur di berbagai aspek kehidupan masyarakat yang cepat atau lambat, disadari atau tidak telah masuk dalam ranah pendidikan.

“Disrupsi sudah terjadi di berbagai bidang. Transportasi, industri, sama halnya dengan di bidang pendidikan. Sayangnya orang-orang di bidang pendidikan terkadang terlalu santai, karena bidang pendidikan terproteksi oleh aturan masyarakat yang mewajibkan orang sekolah. Namun pendidikan tinggi yang sifatnya tidak diwajibkan, haruslah bersiap-siap akan disrupsi yang terjadi,” Ujar Dr. Made  Nyandra.

forum dekan 2

“Perguruan tinggi harus mengubah dirinya dengan hadir dalam bentuk e-learning misalnya. Penyampaian muatan informasi seharusnya jangan lagi menjadi tujuan pendidikan, namun justru harus memperhatikan bagaimana cara membangun karakter peserta didik, bahkan termasuk cara-cara berpikir kreatif,” sambung Dr. Made Nyandra.

Pada kesempatan itu juga diadakan pemilihan Pengurus Forum Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Perguruan Tinggi Kristen dan Katolik seluruh Indonesia periode 2018–2020, dan yang terpilih yaitu Budi Suprapto Ph.D (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Dr. Jaya Pramono (Universitas Dhyana Pura), Prof. Dr. Hamfri Djajadikerta (Universitas Katolik Parahyangan), Sentot Suciarto A., Ph.D (Unika Soegijapranata Semarang), Dr. Suzanna Josephine Tobing (Universitas Kristen Indonesia).

forum dekan 3

Kesepakatan bersama yang dihasilkan dari diskusi yaitu melakukan kerja sama dan kolaborasi antar institusi khususnya dalam hal publikasi ilmiah secara daring, serta saling mendukung dalam inventarisasi jurnal ilmiah, tukar-menukar artikel ilmiah, kolaborasi antar pengelola jurnal, dan cross-citation dengan tujuan saling mengelevasi reputasi institusi, menggerakkan partisipasi bersama untuk mendukung seminar nasional yang dilaksanakan oleh FEB Universitas Kristen Maranatha pada bulan Juli 2018 di Bandung, seminar internasional oleh FEB Universitas Parahyangan pada bulan September 2018 di Bali, dan seminar internasional oleh FEB Universitas Soegijapranata Semarang pada bulan Februari 2019, melakukan forum dekan berikutnya pada bulan Februari 2019 di Universitas Soegijapranata Semarang dan melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka penandatanganan Letter of Agreement (LOA) guna mendukung kerja sama di bidang publikasi ilmiah.