+62-361-426450 [email protected]

Universitas Dhyana Pura (Undhira) menerima kunjungan dari Christine Grötzinger, perwakilan dari Evangelical Mission in Solidarity (EMS). Kantor administrasi EMS berada di Stuttgart, Jerman dan sejak 2012, EMS telah menjadi komunitas internasional dengan 28 organisasi anggota EMS memiliki keanggotaan gabungan sekitar 23 juta orang. Salah satu misi dari EMS yaitu mendukung kesejahteraan sosial dan pendidikan serta program-program dalam pemberdayaan masyarakat.

Putu Chris Susanto, BA., MBA., M.Ed, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undhira menyampaikan EMS mendukung beberapa program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Dhyana Pura mulai dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2024.

Lebih lanjut dijelaskan dalam rentang waktu 8 tahun dan masih berlanjut sampai tahun 2024 ada 3 (tiga) program yang didukung oleh EMS. Pada tahun 2017-2020, EMS mendukung program Undhira yaitu Pemberdayaan Perempuan melalui Tanaman Obat Herbal di Desa Catur, kemudian dilanjutkan dengan program Youth Environmental Stewardship Catur 2021-2022 serta yang terbaru yaitu Eco-Entrepreneurship Hub tahun 2023-2024.

“Pada Program Kewirausahaan Ramah Lingkungan ini, kami mengajak Christine Grötzinger mengunjungi usaha mie yang berbahan dasar dari kelor yang ada di Desa Buahan, Tabanan”. Ujar Putu Chris Susanto

I Wayan Sumerta Dana Arta, S.Sn., M.Si pemilik usaha Mie Kelor menyampaikan bahwa Kelor dikenal sebagai pohon ajaib karena memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Namun, minat masyarakat dalam mengkonsumsi kelor selama ini masih sangat rendah salah satunya karena cara pengolahan dan penyajiannya yang selalu monoton. Oleh karena itu untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi kelor perlu dibuat dan diramu menjadi aneka produk olahan.

“Kami dibantu oleh Tim Peneliti dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam beberapa hal penting terutama penjelasan mengenai kandungan nutrisi dalam kelor, cara pengolahan bahan baku menjadi mie kelor, pengemasan, branding dan pemasaran secara digital.” Ujar Wayan Sumerta Dana Arta.

Rektor Undhira Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA menemani Christine Grötzinger yang didampingi oleh Kepala LPPM dan staf dalam kunjungan ke rumah produksi Mie Kelor yang ada di Desa Buahan, Tabanan tersebut.