+62-361-426450 [email protected]

biologi2Satu prestasi yang sangat menggembirakan telah diraih oleh mahasiswa Prodi Biologi yang berhasil meraih Juara III pada Bali Birdwatching Race (BBR) 2014 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi (HIMABIO) FMIPA Universitas Udayana. Dalam kegiatan tahunan yang pesertanya dari kalangan Universitas, Pelajar SMA/SMK, Kelompok Pecinta Burung, maupun umum se-Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ini. Pada tanggal 21–23 Februari 2014 di Desa Jatiluwih dan Wangaya Gede Tabanan Bali.  Mahasiswa Prodi Biologi yang dimotori oleh Nurahman Andrianto, Gede Yoga Perdana Putra dan Bruno Kosten harus bersaing dengan team-team unggulan seperti Universitas Brawijaya, Bali Bird Park dan belasan team lainnya.

Ketua Prodi Biologi, Universitas Dhyana Pura (Undhira Bali), I Gede Widhiantara, S.Si. M.Biomed., menyatakan prestasi ini merupakan sebuah kado kecil namun istimewa bagi Undhira Bali yang akan memasuki usia yang ke-3 pada 7 Juli 2014 mendatang. Hal ini juga membuktikan bahwa Undhira Bali mempunyai bibit-bibit potensi yang harus diasah dan dikembangkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Prodi Biologi Undhira Bali merupakan lembaga perguruan tinggi yang menitikberatkan kurikulum pendidikannya pada bidang konservasi sehingga lulusannya pun akan memiliki kompetensi sebagai ahli biologi konservasi. Pendidikan konservasi harus dimulai dari sejak dini melalui usaha yang nyata (praktis) tidak hanya pembekalan teoritis saja, dengan ini generasi muda kita akan lebih memahami betapa pentingnya konservasi bagi kehidupan yang lebih baik di waktu mendatang.

Melalui keikutsertaan dalam kegiatan Lomba BBR ini sesuai dengan misi Prodi Biologi Universitas Dhyana Pura akan selalu berupaya menggiatkan dan mempromosikan upaya-upaya konservasi satwa di Bali maupun global termasuk di dalamnya satwa burung demi menjaga keberlanjutan jenisnya di alam. Dalam kegiatan ini tidak hanya mengutamakan kompetisi antar peserta tetapi  juga sebagai upaya konservasi burung. Pengamatan harus dilakukan tanpa mengusik dan merusak keberadaan burung tersebut pada daerah atau habitat aslinya. Selain itu aktivitas ini memadukan teknik identifikasi burung dengan teknik pengamatan di alam bebas yang penuh dengan tantangan secara fisik. Sehingga harapannya peserta diajak untuk lebih dekat dengan alam dan mengenal berbagai populasi burung yang ada. Data yang diperoleh oleh para peserta dapat dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat keragaman jenis dan strategi konservasi di wilayah tersebut.