+62-361-426450 [email protected]

Universitas Dhyana Pura (Undhira) mendapat undangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali. Agenda undangan tersebut yaitu mengenai Lokakarya Persiapan 12 Perguruan Tinggi Menjadi Kampus Siaga Bencana. Undangan ini menindaklanjuti dari Deklarasi Kampus Siaga Bencana yang dilakukan di Batur, Kintamani, 13 Oktober 2022.

Hadir langsung mengikuti lokakarya, Rektor Undhira Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA didampingi oleh WR 1 Undhira Dr. Ni Made Diana Erfiani. SS., M.Hum bertempat di Ruang Tangguh, Pusdalops BNPB Provinsi Bali, Jalan D.I Panjaitan No.6, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Bali, I Gusti Alit Tresna Budi mewakili Dr. Drs. I Made Rentin, Ap., M.Si, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali menyampaikan bahwa sesuai denagn amanat UU no 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, bahwa penanggulangan bencana wajib dilakukan oleh semua orang tanpa kecuali.

“Perguruan tinggi sebagai salah satu unsur dari pentahelix mempunyai peran penting dalam kegiatan penanggulangan bencana”. Ujar Gusti Alit Tresna Budi

Lebih lanjut dijelaskan bahwa sudah diadakan deklarasi dalam rangka upaya pelaksanaan kesepakatan dan pemahaman mengenai kampus siaga bencana yang juga sudah ditandatangani oleh Kepala LLDIKTI wilayah VIII dengan Pemerintah Provinsi Bali. “Saat ini sudah disusun juga Pedoman Kampus Siaga Bencana yang berisi point penting yang harus dilakukan oleh kampus apabila ada bencana”. Terang Gusti Alit Tresna Budi.

Rektor Undhira Dr. I Gusti Bagus Rai Utama mendukung program pemerintah dalam program kampus siaga bencana dan menyampaikan bahwa di kampus Undhira mempunyai lebih kurang 5.000 jiwa. “Kegiatan ini sangat penting dalam penanggulangan bencana, untuk keselamatan diri, keselamatan orang lain terlebih pasca terjadinya bencana harus dipikirkan secara baik sehingga kewajiban sebagai mahasiswa tetap bisa dilaksanakan dengan baik. Mitigasi Risiko sangat penting dilakukan”. Jelas Dr. Rai Utama.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian Tim Pendamping Kampus Siaga Bencana dari BPBD Provinsi Bali, diskusi serta tanya jawab.