+62-361-426450 [email protected]

Virtual Book Fair merupakan kegiatan tahunan Universitas Dhyana Pura (Undhira).  Virtual Book Fair tahun 2021 dipamerkan 13 buku baru karya dosen dan mahasiswa Undhira.  Kegiatan Virtual Book Fair merupakan rangkaian acara bulan Dies Natalis ke-10 Undhira. Disamping Virtual Book Fair yang digelar secara virtual Rabu (16/6/2021), bulan Dies Natalis Undhira tahun ini masih ada kegiatan Finalis Putra-Putri kampus, Undhira Inovation  Award, Poster Competition, Lomba Video Kreatif, Lomba Mobil Legends tingkat nasional dan Startup Weekend Indonesia NexGen serta webinar : “Inovasi Produk Pariwisata Berintegritas” yang pada puncak acara dilakukan pada Rabu, 7 Juli 2021 dimana Undhira genap berusia (10) sepuluh tahun.

Virtual Book Fair 2021 secara daring melalui zoom diprakarsai atau diselenggrakan oleh Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undhira, untuk itu ketua LPPM,  Putu Chris Susanto, BA., MBA., M.Ed. dalam acara tersebut menyampaikan bahwa : “ Virtual Book Fair dibagi dalam dua sesi, dalam sesi pertama Dr. I Gusti Bagus Rai Utama mempresentasikan karyanya dengan Judul Filsafat Ilmu Dan Logika : Manajemen Dan Pariwisata. Pada sesi kedua ada tiga ruang/bagian yang dilakukan secara paralel dengan tetap menggunakan metode zoom.” Wakil Rektor Bidang Akademik. Riset, Inovasi dan Kemahasiswaan  Dr. Ni Made Diana Erfiani, SS., M.Hum. membuka secara resmi Virtual Book Fair 2021 sembari menyampaikan selamat kepada para dosen yang sudah berkarya menulis dan menerbitkan buku ilmiah dan buku ajar dan  juga pada mahasiswa yang mulai berkarya  pada tahun 2021. Dalam usianya yang ke-10 secara kuantitas sudah cukup banyak namun secara kualitas perlu ditingkatkan.”

Kegiatan yang diikuti  249 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Undhira dalam sesi pertama Dr. I Gusti Bagus Rai Utama yang kini sebagai Rektor Undhira yang telah menulis 27 judul buku dan berbagai artikel di jurnal Internasional mempresentasikan hakekat ilmu : ontology, epistemology dan aksiologi, sebelum berbicara filsafat ilmu pariwisata. Berbagai respon dan pertanyaan dari para peserta baik mahasiswa maupun dosen karena pertanyaannya “satu kilo batu apakah sama beratnya dengan satu kilo kapas?”. Beberapa mahasiswa yang berhasil menjawab secara benar yakni sama beratnya 1 kilogram batu 1 kilogram kapas mendapat hadiah buku karyanya.

Sesi kedua pada room 1diikuti 72 peserta, telah dipresentasikan “Membangun Pariwisata dari Desa: Desa Wisata Warisan Budaya Dunia Jatiluwih, Tabanan, Bali” dan “Potensi Daya Tarik Wisata Desa Lumbung, Tabanan Bali” oleh penulisnya yakni Rai Utama. “Penulisan Naskah Karya Ilmiah Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi”, dan “Pengantar Manajemen” diprensentasikan oleh Ni Putu Dyah Krismawintari S.E., MM. pada acara tersebut Dr. Ni Nyoman Tri Sukarsih hadir sebagai moderator. Pada room 2 terdapat 89 peserta yang hadir, dengan moderator Putu Indah Lestari, S.P,.M.Pd. dengan pembicara:  Gusti Ayu Agung Sinta Diarini SE., M.Pd. mempresentasikan bukunya yang berjudul “ Pendidikan Usaha Budidaya Lele Dan Produk Pengolahannya”.  Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, S.E,. M.A dan Dr. Dermawan Waruwu mempresentasikan “Meugoe (Mengembalikan Kemandirian dan Kejayaan Ekonomi Aceh )”. Hadir seorang mahasiswa Undhira I Putu Weda Kresna Witana mempresentasikan novel karyanya dengan judul “ Satu Lingkaran Waktu “ .

Ni Kadek Dwipayan Lestari  S.Si., M.Si. dosen Prodi. Biologi membedah buku yang ditulisnya bersama Ni Wayan Deswiniyati yakni “ Bioteknologi In Vitro Lili”. Pembicara kedua Dr. Agung Wahyu Permadi dosen Prodi. Fisioterapi,  dua bukunya  dibedah sekaligus dengan judul bukunya masing-masing “ Fisioterapi Manajemen Komprehensif Praklinik” dan “Fisioterapi : Elektro dan Sumber Fisis”. Pembicara terakhir di room 3 yang dihadiri 70 peserta  yakni Dr. dr. Made Nyandra M. Repro., FIAS dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Undhira membedah bukunya yang berjudul “Lansia Aktif, Sehat, dan Bahagia”. I Putu Darmawijaya, S.Si., M.Si. memoderatori ketiga pembicara tersebut di room 3.

Humas Undhira & @ Putu Ayu Melani @ Agnes Lende.